Friday, February 20, 2009

Mengapa takziah itu dibatasi

Nabi Muhammad SAW sebagai rasul, dalam menyampaikan ajaran kepada umat manusia, disamping sebagai sariat juga mempunyai kandungan mutiara yang amat berguna bagi manusia. Kandungan mutiara itu antara lain:

  1. Agar manusia dalam menerima musibah jangan berlarut-larut, cukup tiga hari, kemudian manusia harus bangkit dan keluar dari musibah itu.
  2. Kewajiban keluarga pada jenazah dapat berlangsung sepanjang hidup, antara lain dengan berdoa kepada Allah SWT , kiranya almarhum dapat diampuni segala dosanya, diampuni segala kesalahannya dan diterima ibadahnya. Jadi untuk menolong almarhum hanya doa, terutama doa anak yang soleh.
  3. Kalau keluarga musibah sudah mendapat musibah kemudian disusul lagi dengan musibah lain, menyiapkan makanan, minuman, dan semua itu memerlukan biaya untuk nujuh, 40, 100 hari sampai jutaan rupiah, tenaga habis, waktu terkuras, sedangakan pesta itu tidak ada manfaatnya sama sekali, baik kepada keluarga maupun almarhum.

Jadi kalau ditinjau dari berbagai kajian, ternyata peringatan hari kematian ke-7, 40, 100 hari yang diisi dengan bacaan Yasin, tahlil, dan kirim mengirim Fatihah, adalah pesta kematian gado-gado. Ada ajaran animisme dengan peringatan kematian ke-7,40 dan 100 nya, dan walisongo dengan membaca Yasin, tahlil dan mengirim Fatihah. Padahal Allah SWT dalam surat Al Baqoroh: 42, memperingatkan umat islam,”janganlah kamu campur adukan ibadah yang hak dengan yang bathil, padahal kamu sudah diberitahu.”

No comments:

Post a Comment

silahkan masukkan komentar anda