Kendatipun ajaran Islam sudah hampir 250 tahun masuk di negeri ini, namun masih banyak umat islam yang salah kafrah dalam melaksanakan takziah atau memperingati hari kematian seseorang, di negeri kita ini sebagai negeri yang paling ahli dalam membuat, menciptakan ibadah baru atau amalan baru yang keluar dari jalur ajaran islam, maka takziah ini pun tidak ketinggalan diintervensi oleh ajaran agama lain, misalnya dalam melaksanakan takziah, ada yang melakukan takziah 7 hari, takziah 40 hari, takziah 100 hari, bahkan ada yang sampai 1000 dan 3000 hari.
Dalam melaksanakan takziah, atau memperingati kematian seseorang oleh keluarga di negeri kita ini tedapat tiga metode atau tiga cara, yaitu melaksanakan takziah 3 hari, kemudian tutup, sama sekali tidak ada upacara peringatan kematian. Adapula yang melaksanakan dengan metode nujuh hari, empat puluh hari, ditutu[ dengan 100 hari. Adapula metode perampingan, melakukan peringatan tiga hari tapi diumumkan sekaligus nujuh hari, metode lain yang lebih dramatis, ada yang memperingati hari kematian sampai 1000 hari bahkan 3000 hari.
Setelah diteliti, ada referensi yang akurat mengenai asal mula terjadinya nujuh hari, empat puluh hari, seratus hari dalam memperingati kematian tersebut. Ini berasal dari ajaran dinasti Hiyang, yang pernah hidup 2000 tahun sebelum masehi di daratan Tiongkok, lalu ajaran ini berkembang ke India, masuk dalam ajaran hindu yang merupakan agama terbesar di India saat itu. Kemudian setelah budha gautama mendirikan agama budha, yang juga berkembang di
Amalan dalam takziah
Dalam takziah baik dalam 3 hari maupun 40 hari, ternyata ada pula ciptaan Walisongo, yaitu adanya pembacaan Yasin bersama, baca tahlil dan kirim Al Fatihah, ketiga amaln ini kalau ditinjau dari sariat Islam berbau Bid’ah, karena tidak pernah dicontohkan oleh nabi, para sahabat bahkan para ulama. Nabi pernah menyampaikan sebuah hadis “setiap bid’ah itu sesat, walau menurut manusia baik (HR Bukhori Muslim). Diperkuat lagi dengan hadis lain yang berbunyi “setiap amalan yang tidak ada contoh dari Nabi, amalan itu akan ditolak”, kedua hadis ini sangat berkorelasi dengan isi
Dari hadis dan
No comments:
Post a Comment
silahkan masukkan komentar anda